Followers

Partai Gerindra kalah 2009 kerena BLT dan Kampaye gelap Prabowo genjatan senjata 2014

Partai Gerindra kecewa dengan perolehan suara pada pemilu legislatif yang cuma 4,6 persen dari suara sah. Padahal sesuai Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerindra, simpatisan partai anyar ini berjumlah 12 juta.

"Kita cuma dapat 4,6 persen, padahal di KTA kita punya 12 juta. Kita sudah berjuang habis-habisan dan kampanye kita merupakan kampanye terbesar dan meriah," kata Ketua Umum Gerindra Suhardi dalam sambutannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerindra di Hotel Grand Kemang, Jl Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5/2009).

Suhardi lantas mengungkapkan sejumlah penyebab kekalahan partai besutan bekas Pangkostrad Prabowo Subianto tersebut, baik faktor eksternal dan internal Gerindra. Gerindra meredup akibat munculnya isu-isu seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan kampanye gelap.

"Kita sudah berjuang habis-habisan kemudian dikalahkan isu BLT, kampanye gelap lewat kenaikan tunjangan PNS, tunjangan profesi guru," kata Suhardi.

BLT yang merupakan kompensasi kenaikan harga BBM itu, lanjut Suhardi, seolah-olah menjadi dewa penyelamat bangsa. Alih-alih mengentaskan kemiskinan, BLT cuma membawa utang yang luar biasa bagi Indonesia.

"Kita kalah oleh money politics, kampanye senyap, dan nama-nama fiktif di Daftar Pemilih Tetap (DPT)," jelasnya.

Kendati demikian, Suhardi mengakui, kader Gerindra belum mendapat sentuhan yang maksimal dari partai. Pada pileg 9 April lalu, banyak saksi dari Gerindra yang tidak mengerti teknologi informasi (TI) sehingga tidak berani protes atas kecurangan yang terjadi.

"Kita belum punya saksi yang mengerti IT, belum ada yang berani menggebrak meja," cetus Suhardi yang mengatakan Gerindra juga belum maksimal menggunakan dana partai.

"Perang udara Gerindra sukses, namun perang darat kita baru mulai," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

link web sumber uptodate