Followers

Tak Mampu Bayar, Bayi Ditahan Rumah Sakit

Perasaan senang dan susah dirasakan Andi Pamungkas dan Romlah. Pasangan muda warga Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta ini senang karena kini ketiga anaknya Muhammad Fadli, Fadlan, dan Fadila, yang lahir tiga bulan lalu di Rumah Sakit Umum Pusat dokter Sardjito, Yogyakarta, bisa pulang.

Namun, kesedihan muncul ketika teringat hutang yang harus dibayar untuk biaya operasi persalinan dan perawatan tiga anaknya yang lahir prematur. Romlah dan ketiga anak kembarnya sempat tertahan di rumah sakit karena Andi yang sehari hari bekerja sebagai buruh pasar tidak mampu membayar biaya sebesar Rp 53 juta. Mereka juga tidak memiliki jaminan asuransi keluarga miskin.

Berbekal keterangan warga miskin dari Rt dan Rw setempat, Andi mengurus jaminan kesehatan ke Pemerintah Kota Yogyakarta. Untunglah pemerintah kota bersedia mengeluarkan bantuan sebesar Rp 29 juta. Tapi itu belum cukup sehingga Andi harus meminta kerelaan warga di lingkungan rumahnya untuk meminjamkan sertifikat tanah masjid

Pihak RS dokter Sarjito membantah menahan Romlah dan ketiga bayinya. Bayi kembar itu ditahan dengan alasan kesehatan. "Memang bayi itu kami tahan tapi ada kaitannya dengan medis," kata Heru Nugroho, Kepala Humas RSUP dokter Sarjito, Selasa (1/7).

Menyangkut sertifikat tanah masjid, Heru beralasan semata-mata agar pihak keluarga benar-benar mengupayakan pembayaran. Pihak rumah sakit juga mengaku belum memerima dana bantuan sebesar Rp 29 juta yang dijanjikan pemerintah kota meski Romlah dan ketiga bayinya sudah dipulangka diambil dari Liputan6.com.

link web sumber uptodate